Lebaran 1
Biasanya, pada hari-hari besar dan khusus, terutama Idul Fitri dan Tahun Baru, seharian saiia akan bengong ajja dan mengunci pintu di kamar saiia.
Entah kenapa. Mungkin karena saiia ngerasa gag berhak atas hari besar itu. Pertama gag berhak secara sosial: dimana-mana orang sibuk dengan sanak saudara dan pesta di lingkungkungannya masing-masing, sementara saiia,
Entah kenapa. Mungkin karena saiia ngerasa gag berhak atas hari besar itu. Pertama gag berhak secara sosial: dimana-mana orang sibuk dengan sanak saudara dan pesta di lingkungkungannya masing-masing, sementara saiia,
kalaupun sampe keluar rumah, saiia takut orang-orang yang kenal sama saiia akan merasa terfetakompli untuk melibatkan saiia dalam kesibukannya. Maka saiia ngeleng ajja di bilik kumuh lembab saiia. Sukur-sukur ada sisa makanan dan minuman, sebab pada hari raya biasanya susah cari warung. Klu gag, iia saiia puasa dulu asalkan ada asap roko' yang bisa dikepulkan, lmao.
Kedua, mungkin secara pribadi saiia merasa belum lulus untuk ikut ber-Idul Fitri-an. Dosa saiia terlalu bertumpuk tuk bisa saiia saponi hanya dengan puasa satu bulan.
Memang, saiia bole bermanja sama Tuhan seperti Syaikh Abu Nawas: "Hamba ini ndak cocok masuk Surga, tapi klu Kau masukkan ke Nereka.. iia jangan duonk... :p"
Lantas sehari sesudah Ied biasanya saiia langsung beredar ke mana ajja nemuin siapa ajja tuk meminta maaf. Tapi saiia juga tetep takut pada tatapan mata orang. Dari kilatan mata seseorang dan dari guratan saraf di wajahnya serta dari cara badannya bergerak di depan saiia, sering saiia rasakan bahwa di dalam dirinya tetap ada kamar gelap yang saiia gag bisa jamin.
Ini bukan sangka buruk. Mungkin ini sekedar efek dari pengalaman hidup saiia yang ribuan kali ditikam dari belakang oleh orang-orang yang di depan saiia selalu tersenyum.
Saiia ungkapkan hal-hal semacam ini justru untuk menyatkan bahwa bagi saiia, memaafkan orang lain adalah kontrak seumur-hidup. Namun pada saat yang sama, saiia takut orang lain yang gag sungguh-sungguh memaafkan saiia, meskipun saiia uda berulang-ulang menyatakan permohonan maaf padanya. Uoohhh.. Hidup memang gampang-gampang susah. Semoga akhirnya bisa berubah menjadi susah-susah gampang.
***
Kedua, mungkin secara pribadi saiia merasa belum lulus untuk ikut ber-Idul Fitri-an. Dosa saiia terlalu bertumpuk tuk bisa saiia saponi hanya dengan puasa satu bulan.
Memang, saiia bole bermanja sama Tuhan seperti Syaikh Abu Nawas: "Hamba ini ndak cocok masuk Surga, tapi klu Kau masukkan ke Nereka.. iia jangan duonk... :p"
Lantas sehari sesudah Ied biasanya saiia langsung beredar ke mana ajja nemuin siapa ajja tuk meminta maaf. Tapi saiia juga tetep takut pada tatapan mata orang. Dari kilatan mata seseorang dan dari guratan saraf di wajahnya serta dari cara badannya bergerak di depan saiia, sering saiia rasakan bahwa di dalam dirinya tetap ada kamar gelap yang saiia gag bisa jamin.
Ini bukan sangka buruk. Mungkin ini sekedar efek dari pengalaman hidup saiia yang ribuan kali ditikam dari belakang oleh orang-orang yang di depan saiia selalu tersenyum.
Saiia ungkapkan hal-hal semacam ini justru untuk menyatkan bahwa bagi saiia, memaafkan orang lain adalah kontrak seumur-hidup. Namun pada saat yang sama, saiia takut orang lain yang gag sungguh-sungguh memaafkan saiia, meskipun saiia uda berulang-ulang menyatakan permohonan maaf padanya. Uoohhh.. Hidup memang gampang-gampang susah. Semoga akhirnya bisa berubah menjadi susah-susah gampang.
Selamat Hari Raya Idul Fitri kang gen.. :D
BalasHapusMohon maaf lahir & bathin!! (halah)
Selamat hari Raya Idul Fitri
BalasHapusMohon maaf lahir dan Bathin
semoga di hari Suci ini semua dosa bisa terampuni
Selamat Idul Fitrilah Kawan....
BalasHapusMohon maaflahir bathin...
"lebaran kedua menunggu
SAlam Perantau™
Haruskah kuklik link itu biar tahu kelanjutannya..ceritamau gantung sahabat..
BalasHapusBagaimana orang mau menyapamu,jika dirimu lebih senang mengurung dalam kamar.. sepi.
BalasHapusSalam hangat dari Pekalongan..
BalasHapusTia juga mo ngucapin mohon maaf lahir batin ke Kak Gen, Tia sadar kalo banyak salah.. banyak ^tuing^ nakal huuhuhhu --jadi terharu--- minta kuenya dunk--
BalasHapusPintu maafnya sebelah mana ya kak ?? kok dari tadi muter2 terus nihhh :P
maka bundo menghindar bertemu langsung dengan gen, khawatir pada bahasa tubuh dan kilat mata bundo terlihat kamar gelap itu..
BalasHapusapapun itu, maaf lahir batin ya geennn... :))
mohon maaf lahir dan bathin
BalasHapus9eeen..
BalasHapusmohon maaf ya untuk semua tutur kome yan9 nda berkenan...
happy ied 1430H 9en..
maen ajah kerumah,ada kue 2 sama ketupat dan kawan kawan :)
rumahnya dimana wi3nd?!?!?!?
BalasHapusAndai jemari tak sempat berjabat,
BalasHapusAndai raga tak dapta bertatap
Seiring beduk yg menggema,
Seruan takbir yg berkumandang
Ku haturkan salam menyambut Hari Raya Idul Fitri,
Jika ada kata serta khilafku,
membekas lara mohon dimaafkan.
Khay Mengucapkan :
SELAMAT IDUL FITRI 1 Syawal 1430 H
Minal Adin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Bathin
selamat pagi,selamat hari raya Idul Fitri
BalasHapusSelamat Idul Fitri,
BalasHapusMohon maaf lahir dan batin..
tenang saja, asal kita sudah minta maaf dgn tulus dan ikhlas, walau mungkin org itu tdk memaafkn kita, tpi Tuhan mngerti dan psti akn mmbuka jln yg trbaik bwt kita..
asal kta ga mngulang lg ksalahan atw dosa yg pnah kta buat..
btw, nice story.. =)
Aku lebaran pertama kemarin gak bisa kemana2 karena cuacanya dari pagi sudah hujan. Persisi dengan awal postingan nya, seharian cuma tidur aja. Jadinya lebaran dipake tidur :sad: Kunjungan balasan, semoga bisa mempererat tali silahturahmi :lol: .
BalasHapusminal aidin mohon maaf lahir bathin iia buat semuanya... maaf... saiia lagi pusing :(
BalasHapusAku ga merasa terpaksa kok utk member maaf padamu.... ^_^
BalasHapushidup memang penuh tanda tanya sob, maafkan diriku yang banyak salah ini juga. mari maaf2an
BalasHapus*maaf baru berkunjung, koneksi tak bersahabat*
saiia minta maaf buat temen-temen semua :(
BalasHapus