Tipe Logis (Mathematical)
Anak bodoh? Hmm... pikirkan lagi Gan/Sis sebelum mengambil kesimpulan bahwa anak Agan/Sis seperti itu atau predikat-predikat miring lainnya. Anak -dalam hal ini dapat kami katakan- semuanya, terlahir dengan kecerdasannya masing-masing yang luar biasa. Itulah give dari Sang Maha Pencipta nan Maha Pemurah. Hanya saja ternyata memang diperlukan kearifan kita untuk membuka selubung misteri *halahhh yang melingkupi mereka semua.
Bermacam tipe telah kami kemukakan di sini dengan label Multiple Intelligence. Silahkan Agan/Sis gali lagi untuk mengetahui sebenarnya dimanakah potensi anak kita berada. Saat ini, pada tulisan kali ini, kita telah sampai pada tipe terakhir dari Multiple Intelligence yang ada, sebelumnya silahkan satu-persatu ditelaah agar lebih nyambung -katakanlah demikian- dari pada kita setengah-setengah. Silahkan lihat adalah; Visual, Audio, Verbal, Kinestetic, Sosial, Penyendiri dan Logis.
Tipe Logis (Mathematical) menggunakan logika, argumen, dan mencari pola keteraturan. Mereka juga senang mencari struktur dan pola dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Mereka pandai mencari hubungan, membuat perbandingan, memilah dan membuat klasifikasi. Tipe pembelajar logis senang melakukan pekerjaan mental/berfikir.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pembelajar Logis (Mathematical) seperti ini adalah tipikal anak yang berhasil di model belajar seperti sekolah (yang disayangkan adalah model kurikulum yang ada sekarang ini, red.). Dan seperti kita ketahui bersama pula Agan/Sis, bahwa masyarakat dewasa ini memang sangat menghargai anak logis. Adapun media maupun cara paling efektif untuk anak dengan tipe seperti ini bisa dilakukan approach sebagai berikut;
* Media dan cara belajar:
Mengutip kata-kata kami sendiri yang pernah ada di salah satu tulisan kami di sini, bahwa gag ada anak yang bodoh, seorang anak itu selalu bersemangat dengan antusiasme tinggi untuk belajar, sekali lagi untuk belajar -dan bukan untuk sekolah, apalagi dengan model kurikulum yang ada seperti sekarang ini- manakala isi/materi yang ditemui dan lalu dipelajarinya itu sesuai dengan perkembangan anak tersebut.
Jika demikian rumusannya dan memang kita sepakati bersama Agan/Sis, sudah barang tentu seorang anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit bagi dirinya, dan sebaliknya menjadi sangat mudah bosan manakala yang dipelajarinya itu terlalu mudah baginya. Amen.
Gan/Sis.. Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal. Seperti yang banyak para ahli katakan bahwa membuat mereka senang belajar adalah jauh lebih penting dari menuntut anak mau belajar supaya (apalagi) menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu.
Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang. Sudah barang tentu.. sebagai perpanjangan Tangan Tuhan.. peran Agan/Sis.. peran saiia.. peran kita semua sangat kuat sebagai orang tua atau seperti yang di atas telah kami sebut, sebagai orang terdekat.. dapat menjadi panutan dan tentunya.. memberikan yang terbaik untuk mereka.
Bermacam tipe telah kami kemukakan di sini dengan label Multiple Intelligence. Silahkan Agan/Sis gali lagi untuk mengetahui sebenarnya dimanakah potensi anak kita berada. Saat ini, pada tulisan kali ini, kita telah sampai pada tipe terakhir dari Multiple Intelligence yang ada, sebelumnya silahkan satu-persatu ditelaah agar lebih nyambung -katakanlah demikian- dari pada kita setengah-setengah. Silahkan lihat adalah; Visual, Audio, Verbal, Kinestetic, Sosial, Penyendiri dan Logis.
Tipe Logis (Mathematical) menggunakan logika, argumen, dan mencari pola keteraturan. Mereka juga senang mencari struktur dan pola dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Mereka pandai mencari hubungan, membuat perbandingan, memilah dan membuat klasifikasi. Tipe pembelajar logis senang melakukan pekerjaan mental/berfikir.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa tipe pembelajar Logis (Mathematical) seperti ini adalah tipikal anak yang berhasil di model belajar seperti sekolah (yang disayangkan adalah model kurikulum yang ada sekarang ini, red.). Dan seperti kita ketahui bersama pula Agan/Sis, bahwa masyarakat dewasa ini memang sangat menghargai anak logis. Adapun media maupun cara paling efektif untuk anak dengan tipe seperti ini bisa dilakukan approach sebagai berikut;
* Media dan cara belajar:
- menggunakan buku & teori mengenai berbagai hal
- bermain puzzle dan teka-teki
- membuat aturan dan prosedur yang jelas
- membuat rencana dan jadwal
Mengutip kata-kata kami sendiri yang pernah ada di salah satu tulisan kami di sini, bahwa gag ada anak yang bodoh, seorang anak itu selalu bersemangat dengan antusiasme tinggi untuk belajar, sekali lagi untuk belajar -dan bukan untuk sekolah, apalagi dengan model kurikulum yang ada seperti sekarang ini- manakala isi/materi yang ditemui dan lalu dipelajarinya itu sesuai dengan perkembangan anak tersebut.
Jika demikian rumusannya dan memang kita sepakati bersama Agan/Sis, sudah barang tentu seorang anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit bagi dirinya, dan sebaliknya menjadi sangat mudah bosan manakala yang dipelajarinya itu terlalu mudah baginya. Amen.
Gan/Sis.. Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal. Seperti yang banyak para ahli katakan bahwa membuat mereka senang belajar adalah jauh lebih penting dari menuntut anak mau belajar supaya (apalagi) menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu.
Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang. Sudah barang tentu.. sebagai perpanjangan Tangan Tuhan.. peran Agan/Sis.. peran saiia.. peran kita semua sangat kuat sebagai orang tua atau seperti yang di atas telah kami sebut, sebagai orang terdekat.. dapat menjadi panutan dan tentunya.. memberikan yang terbaik untuk mereka.
Anak tumbuh besar dan berkembang pemikiranya juga secara logis.
BalasHapussetuju banged kang.. makasii iia ampirannya :)
BalasHapusga ada anak yang bodoh, yang ada cuma anak yang ga mau belajar atau memang dia tidak interest pada hal tersebut ya :)
BalasHapusSuka buat jadwal, seems like I'm one of this type. Hehe-_-
BalasHapusBermain puzle juga bikin kreatif ya sob :)
BalasHapusheheheh keren artikel nya, sekarang semua tergantung orangk tua nya sob....
BalasHapusklo orangk tua nya pinter mendidik nya pasti dia pinter....^_^
nice share post
BalasHapustype logis ini serba perhitungan ya sobat :)
BalasHapusSekarang sih aku belum punya anak.
BalasHapusBut boleh lah tau dari sekarang soal tipe-tipe ini.
hehehe
nice info ^^
makasii iia all :)
BalasHapusmncoba mnerapkan sistem pmbljaran yg cocok buat anak sprtinya btuh pndkatan ptensi anak ya sob,
BalasHapusnice share..
belum punya anak, hahahaha..... baca-baca buat pengetahuan aja dech.
BalasHapusnice sob,
BalasHapusberguna kelak jika saya sudah punya anak :D
hadir lagi menyapa sahabat :)
BalasHapusBelajar dibuat untuk menyenangkan bukan untuk menambah kesulitan. sangat suka dengan postingan ini.
BalasHapusArtikel yang bermanfaat, thanks udah share Gan... :)
BalasHapusHadir di mari, bawa oleh2 MP3 Kisah Inspiratif Bag. XV, reviewnya ditunggu Sob... Thanks,
so nice thie content
BalasHapusterus mencari dan mencari
BalasHapusAku belum punya anak..
BalasHapustapi ini info yg bagus buat aku nanti kalo uda memiliki anak.. :D
sama klu gitu mbak hehehe.. (Y)
Hapus