Siapa Tuhan Mu



Substansi yang melandasi semua agama (agama yang benar) adalah kepercayaan bahwa ada satu Yang Mutlak, yang kepada-Nya tunduk dan patuh (islam) segenap jagat raya. Kepercayaan demikianlah yang diisyaratkan oleh Al-Quran sebagai common platform semua agama.

Bukankah seperti itu?

"Katakanlah, hai Ahli Kitab, marilah menuju kalimah sawa (ruang temu) antara kamu dan kamu bahwa kita tidak menyembah melainkan Allah dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu."
(QS. Ali Imran [3]: 64)

Lalu siapakah Allah itu? Dalam Islam, Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, pencipta langit dan bumi, sama seperti dalam agama Nasrani, juga Yang Maha Esa itu disebut oleh umat Yahudi dengan Yehovah, disebut oleh orang Yunani kuno dengan Zeus, atau disebut oleh orang-orang India-Aria dengan Deuss.

Apapun nama yang disandangkan kepada-Nya, semua umat beragama mengakui bahwa Dia tidak lain adalah Tuhan Yang Mutlak, Pencipta dan Pengatur alam semesta. Oleh sebab itu, soal nama bukan merupakan sesuatu yang fundamental, karena yang disembah oleh umat beragama bukanlah nama (name), tetapi Yang Dinamai (al-musamma, the named).

Begitu kiranya makna dari kata-kata Ja'far al-Shadiq, "Barang siapa yang menyembah Allah (nama dan substansi-Nya), maka dia telah musyrik. Akan tetapi, siapa yang menyembah Zat yang diacu oleh kata Allah itu, dialah yang bertauhid."

Bukankah seperti itu?

Jika kita mempersoalkan nama, sebenarnya Al Quran sendiri menyebut Tuhan dengan banyak nama, hanya saja nama-nama yang banyak itu tercakup dan terwadahi dalam nama "Allah". Hal ini bermakna bahwa soal nama adalah soal eksoterik. Disitu akan ditemukan sesuatu yang banyak, tetapi pada sisi esoterisnya, semua mengacu kepada "Yang Satu".

Di satu sisi, manusia gag dapat terlepas dari masalah nama atau bahasa pada umumnya. Karena bagaimanapun, manusia gag bebas dari penggunaan bahasa sebagai salah satu alat komunikasinya, hatta komunikasi dengan Tuhan pun harus dengan menggunakan bahasa. Akan tetapi disisi lain, sebagai -menurut Ibnu Arabi- Tuhan dengan kemutlakan-Nya gag memerlukan nama (bahasa). Sebab nama atau bahasa pada umumnya gag bebas dari keterbatasan.

24 komentar:

  1. , nice info sob,, keep post,
    bro follback blog saya > http://liong-seo.blogspot.com/ saya udh follow di blog sobat, dengan nama liong outsider, ditunggu follbacknya, awas klo ndak follback, hehehe, makasi

    heehe
    berkunjung disini, mari saling komen all, :D makasi

    BalasHapus
  2. Dia...hanya satu ya mas...
    terima kasih ya mas buat pencerahannya... :)

    BalasHapus
  3. blog ini keren..:)
    tapi ane agak bingung kalo masuk homepage..:D

    BalasHapus
  4. Hmn... kalau menurut kamu pandangan 99 asma Allah itu gimana?

    BalasHapus
  5. Jadi Tujan kita sebenarnya hanya satu ya sob,dan dia yg menjadikan alam ini
    terima kasih sobat

    BalasHapus
  6. Kunjungan dan berkomentar sobbb.... ^_^

    BalasHapus
  7. Di satu sisi, manusia gag dapat
    terlepas dari masalah nama atau
    bahasa pada umumnya. Karena
    bagaimanapun, manusia gag bebas
    dari penggunaan bahasa sebagai
    salah satu alat komunikasinya, hmm betul juga itu gan..

    BalasHapus
  8. Rodhitu billahi rabba, wabil islaami diina, wa bii muhammadin nabiyya wa rosuula ^^

    BalasHapus
  9. Betul itu Sob..

    Qulhuwallahu Ahad..

    BalasHapus
  10. pembahasan yang luarbiasa,,bijak,informative,Teruas berkarya sob,lanjutkan,,,,,,

    BalasHapus
  11. slamat mlm genk. maaf bru berknjung lgi sibuk heheh. salam hangat genk nyim smbil cari2 xixixi

    BalasHapus
  12. sip gan, ini ttg teori ketauhidan...

    setiap orang beragama harus tau dan wajib melakukan peribadatan kepada Tuhannya

    BalasHapus
  13. info yang bagus skali.. i love this entri ..

    BalasHapus
  14. Terimakasih atas Infonya
    Ohh iya, maaf ganggu, saya cuma ingin mengajak anda bekerja sama.
    Maksud kerjasama itu adalah, anda Follow Blog saya, nanti akan saya FOLLBACK.
    Dalam pengertian YOU FOLLOW I FOLLBACK.
    Semoga mau yah?

    BalasHapus
  15. Percya pd yg satu dan menymbhny, itlah Tuhanku

    BalasHapus
  16. oh jadi begitu yaaaa,,,, bener juga si boss kita(manusia) hanya terjebak dengan nama,padahal hakikatnya hanya ada satu Tuhan..makasi boss Damai bersama mu...!!!

    BalasHapus
  17. tuhan ku ALLAH SUBHANALLAHUWATAALA

    BalasHapus
  18. subhanallah,,,
    segala sesuatu yang besar, ternyata ada yg lebih besar lagi, yg tinggi, ada yg lebih tinggi lagi...

    nice post sobat...

    BalasHapus
  19. bisakah kita terlepas dari perspektif?!?!

    BalasHapus

D'APRÈS VOUS?