Introvert, Extravert dan Ambivert
Judul asli : Apakah Pengertian Introvert, Extravert dan Ambivert?
★★★★★
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sisi Introvert dan Extravert dalam dirinya, namun seperti halnya sifat dan kepribadian manusia lainnya, maka kedua sisi ini akan ada yang lebih dominan dibanding lainnya, tidak muncul berbarengan, tapi apalah kita, manusia hanya bisa menyimpulkan yang terlihat, sedang yang jauh di dalam sana, tidak akan dapat disimpulkan kecuali oleh yang bersangkutan itu sendiri.
Sebagai sebuah konsep dan juga tolak ukur utama dalam analisa psikologi terhadap sifat individual tiap manusia, seorang psikolog terkenal dari Swiss, Carl Gustav Jung lah yang membagi ketiga kategori ini secara terpisah.
Introvert
C.G Jung dengan lugas menjelaskan bahwa sifat dan karakter satu ini banyak didapat pada orang yang menyukai ketenangan, gemar menyendiri dan lebih memilih untuk menjauh dari interaksi dengan hal-hal baru. Karakter orientas subyektif dalam menjalani kehidupan secara subyektif.
Sifat seperti ini banyak kita temui pada kebanyakan komposer lagu, seniman, penulis novel yang kesemuanya lebih memilih untuk menikmati waktu seorang diri, sangat senang terhadap aktifitas yang bersifat soliter karena hal seperti ini bagi mereka memang dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Bahkan terdapat moto di kalangan mereka, 'ingin kerjaan cepat selesai, kerjakan sendiri!'
Bagaimana dengan sifat pemalu? Apakah itu termasuk sifat yang Introvert? Tidak. Orang yang Introvert bukanlah pemalu, vice versa. Introvert tidak segan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sosial, namun mereka memang lebih senang jika kegiatan sosial tersebut dilakukan sendiri karena mereka memegang kendali atas hidupnya. Jadi terlalu cepat mengambil kesimpulan dan terhitung sembrono jika dikatakan seorang yang Introvert itu pemalu.
Pemalu itu, antara satu dan lain hal, walaupun ini bersifat spekulatif, mereka terasa berat, enggan dan atau segan dalam melakukan interaksi sosial terutama jika kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan orang-orang yang tidak mereka kenal secara khusus.
Extrovert
Jika kita telah memahami bahwa sifat Introvert itu seperti yang sudah disinggung di atas itu tadim maka Extrovert merupakan kebalikannya. Mereka memiliki kondisi dan sifat serta kebiasaan dominan sangat menyukai kegiatan di luar dari mereka sendiri. Sangat senang dan memuaskan bagi mereka jika dapat berinteraksi, berkatifitas sosial bersama orang lain. Gemar berdiskusi dan sangat antusias dalam pergaulannya.
Para pemilik sifat Extrovert memiliki kecenderungan untuk lebih terlihat bersemangat dalam melakukan banyak hal jika mereka berada dalam sebuah lingkungan yang interaktif bagi mereka, tidak hening dan sunyi, karena bagi mereka hal seperti kesendirian kesunyian keheningan merupakan hal yang membosankan dan sema sekali tidak menyenangkan. Makanya biasanya, mereka lebih cocok berada dalam organisasi dan komunitas sosial.
Ambivert
Ambivert berkepribadian sekaligus baik Introvert maupun Extrovert secara seimbang. Bisa juga dibilang bahwa orang-orang dalam karakter ini adalah orang dalam karakter yang 'terjebak' diantara dua dunia tersebut.. Menyukai hal yang berbau Introvert, plus juga gemar dalam dunia Extrovert. Mereka lebih cenderung merasa nyaman ketika menikmati kondisi sendiri mereka namun tetap penuh semangat dalam berinteraksi sosial dalam kehidupannya.
Kita sedang berada di luar, sebagian besar dari mereka tidak akan memulai percakapan terlebih dulu dengan orang asing. Karena berada di luar dan selalu bertemu dengan orang lain, mereka akan merasa sedikit kurang nyaman jika tidak ditemani namun ketika sudah masuk dalam pembicaraan, maka akan mendetil terhadap sebuah kasus, dan dengan mudahnya diam dan mendengarkan orang lain tanpa mengucap sepatah katapun. Mereka mampu dalam kondisi keramaian berjam-jam, namun ketika telah mendapati bahwa energi mulai menurun, hanya 'pulang' yang ada di pikirannya.
Terlepas dari karakter apapun kita dalam hidup ini, kita sangat menyadari bahwa tiap diri, membutuhkan 'ruang' nya sendiri. Bahkan terlintas juga mereka-mereka yang tidak ingin diperlakukan atau dianggap bahwa dirinya itu termasuk Introvert, Extrovert atau Ambivert sekalipun. Kita juga memahami bahwa manusia juga ingin berada di jalan dimana kita tidak lagi membutuhkan asumsi-asumsi di atas yang dibuat -yang katanya- berdasarkan temperamen dan atau karakter kita.
Well.. that's all.
★★★★★
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sisi Introvert dan Extravert dalam dirinya, namun seperti halnya sifat dan kepribadian manusia lainnya, maka kedua sisi ini akan ada yang lebih dominan dibanding lainnya, tidak muncul berbarengan, tapi apalah kita, manusia hanya bisa menyimpulkan yang terlihat, sedang yang jauh di dalam sana, tidak akan dapat disimpulkan kecuali oleh yang bersangkutan itu sendiri.
Sebagai sebuah konsep dan juga tolak ukur utama dalam analisa psikologi terhadap sifat individual tiap manusia, seorang psikolog terkenal dari Swiss, Carl Gustav Jung lah yang membagi ketiga kategori ini secara terpisah.
Introvert
C.G Jung dengan lugas menjelaskan bahwa sifat dan karakter satu ini banyak didapat pada orang yang menyukai ketenangan, gemar menyendiri dan lebih memilih untuk menjauh dari interaksi dengan hal-hal baru. Karakter orientas subyektif dalam menjalani kehidupan secara subyektif.
Sifat seperti ini banyak kita temui pada kebanyakan komposer lagu, seniman, penulis novel yang kesemuanya lebih memilih untuk menikmati waktu seorang diri, sangat senang terhadap aktifitas yang bersifat soliter karena hal seperti ini bagi mereka memang dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Bahkan terdapat moto di kalangan mereka, 'ingin kerjaan cepat selesai, kerjakan sendiri!'
Kelebihan bagi orang dengan sifat Introvert adalah kemampuan bagusnya dalam menganalisa persoalan yang rumit karena mudah konsentrasi untuk memecahkannya tanpa ada gangguan dari orang lain.
Bagaimana dengan sifat pemalu? Apakah itu termasuk sifat yang Introvert? Tidak. Orang yang Introvert bukanlah pemalu, vice versa. Introvert tidak segan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sosial, namun mereka memang lebih senang jika kegiatan sosial tersebut dilakukan sendiri karena mereka memegang kendali atas hidupnya. Jadi terlalu cepat mengambil kesimpulan dan terhitung sembrono jika dikatakan seorang yang Introvert itu pemalu.
Pemalu itu, antara satu dan lain hal, walaupun ini bersifat spekulatif, mereka terasa berat, enggan dan atau segan dalam melakukan interaksi sosial terutama jika kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan orang-orang yang tidak mereka kenal secara khusus.
Extrovert
Jika kita telah memahami bahwa sifat Introvert itu seperti yang sudah disinggung di atas itu tadim maka Extrovert merupakan kebalikannya. Mereka memiliki kondisi dan sifat serta kebiasaan dominan sangat menyukai kegiatan di luar dari mereka sendiri. Sangat senang dan memuaskan bagi mereka jika dapat berinteraksi, berkatifitas sosial bersama orang lain. Gemar berdiskusi dan sangat antusias dalam pergaulannya.
Mereka ingin terus berada dalam kondisi terjalinnya kontak yang berkesinambungan dengan orang lain, ingin didengar, memiliki banyak koneksi dan mudah dalam merespon interaksi dalam keramaian yang diinginkan.
Para pemilik sifat Extrovert memiliki kecenderungan untuk lebih terlihat bersemangat dalam melakukan banyak hal jika mereka berada dalam sebuah lingkungan yang interaktif bagi mereka, tidak hening dan sunyi, karena bagi mereka hal seperti kesendirian kesunyian keheningan merupakan hal yang membosankan dan sema sekali tidak menyenangkan. Makanya biasanya, mereka lebih cocok berada dalam organisasi dan komunitas sosial.
Ambivert
Ambivert berkepribadian sekaligus baik Introvert maupun Extrovert secara seimbang. Bisa juga dibilang bahwa orang-orang dalam karakter ini adalah orang dalam karakter yang 'terjebak' diantara dua dunia tersebut.. Menyukai hal yang berbau Introvert, plus juga gemar dalam dunia Extrovert. Mereka lebih cenderung merasa nyaman ketika menikmati kondisi sendiri mereka namun tetap penuh semangat dalam berinteraksi sosial dalam kehidupannya.
Kita sedang berada di luar, sebagian besar dari mereka tidak akan memulai percakapan terlebih dulu dengan orang asing. Karena berada di luar dan selalu bertemu dengan orang lain, mereka akan merasa sedikit kurang nyaman jika tidak ditemani namun ketika sudah masuk dalam pembicaraan, maka akan mendetil terhadap sebuah kasus, dan dengan mudahnya diam dan mendengarkan orang lain tanpa mengucap sepatah katapun. Mereka mampu dalam kondisi keramaian berjam-jam, namun ketika telah mendapati bahwa energi mulai menurun, hanya 'pulang' yang ada di pikirannya.
Jika masyarakat bisa menghargai karakter demi karakter di dalamnya, mengetahui bahwa dunia ini berisi orang-orang dengan karakter Introvert, menghargai dengan murah hati seperti eksistensi para Extrovert, tentu juga diharap bisa menerima Ambivert.
Terlepas dari karakter apapun kita dalam hidup ini, kita sangat menyadari bahwa tiap diri, membutuhkan 'ruang' nya sendiri. Bahkan terlintas juga mereka-mereka yang tidak ingin diperlakukan atau dianggap bahwa dirinya itu termasuk Introvert, Extrovert atau Ambivert sekalipun. Kita juga memahami bahwa manusia juga ingin berada di jalan dimana kita tidak lagi membutuhkan asumsi-asumsi di atas yang dibuat -yang katanya- berdasarkan temperamen dan atau karakter kita.
Well.. that's all.
Saya suka tenang dan menyendiri
BalasHapusKarena lebih cepat dapat ide dan inspirasi
Sesuai yang hati ingini
Seperti hobi selalu kutekuni
BTW :
Selamat IDUL FITRI 1438 H
MINAL AIDIN WAL-FAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN