Puji Tuhan
Jika kita bicara Ikhlas, maka tak lain pula kita bicara mengenai syukur berikut juga caranya. Syukur merupakan komponen ikhlas yang pertama dan terpenting, karena itu perlu dipahami maknanya dan dilakukan dengan benar. Sama sekali tiada maksud untuk menggurui atau apa, terlebih lagi, kami percaya bahwa tiap manusia memiliki caranya masing-masing.. namun seperti yang kita tahu bahwa cara ini (post ini) merupakan sarana berbagi dan saling mengingatkan.. bahwa pada kenyataanya, masih banyak orang, kita.. yang acap kali masih keliru dalam menerapkan rasa syukur.
Lalu apa yang sebenarnya baik dan tepat tuk kita lakukan? Cara terbaik untuk bersyukur adalah dengan mengenali dan menghayati rasa nikmat sekecil apapun dalam menjalani kehidupan sehari-hari sambil mengungkapkannya dengan kata-kata; "syukur, alhamdulillah, Puji Tuhan" dan lain sebagainya. Apapun yang sedang terjadi, baik maupun buruk sebaiknya semua dihayati dan dinikmati.
Pastikan apa yang terucap di mulut selaras dengan apa yang terpatri dalam hati. Inilah arti sesungguhnya dari Jujur. Dengan kata lain, bersyukur yang tepat itu manakala kita melakukannya dengan jujur.
Bersyukur juga berefek pada ketenangan jiwa. Sebab pada hakikatnya, bersyukur adalah mengingat Dia Yang Maha Segalanya. Dengan terus mengingat semua kebesaran Tuhan itulah kita mampu menemukan ketengan jiwa. Bukankah itu yang selama ini kita cari?
Sekedar mengucapkan, tanpa merasakan perasaan syukur tersebut, terucap di bibir.. ya, sekedar terucap di bibir, tanpa sama sekali berani untuk lebih dalam mencoba masuk ke dalam relung hati.
Syukur merupakan kemampuan untuk menikmati apa yang sedang kita alami. Inti dari rasa syukur adalah rasa nikmat di dalam hati, dan seseorang yang mampu bersyukur adalah seseorang yang mampu menikmati perasaan (syukur) tersebut. Jika seseorang mengucapkan syukur saja tanpa benar-benar merasakannya, bukankah itu sama saja dengan ketidak jujuran? Tidak jujur terhadap diri sendiri. Berbohong karena mengatakan apa yang tidak ia rasakan. Bukankah demikian? Kekeliruan lainnya biasanya (sekali lagi tanpa bermaksud menggurui dan melangkahi para master di bidangnya) kebanyakan kita, saiia hanya dapat (benar-benar) bersyukur manakala memperoleh sesuatu, nikmat dari-Nya misalnya, ketika memperoleh hal-hal yang menyenangkan sahaja. Berterimakasih ketika gaji dibayarkan tepat waktu. Bersyukur hampir tersambar kereta listrik. Mengucap syukur ketika mendapat uang 7 koper tanpa claim dalam waktu satu minggu. Hal-hal yang menyenangkan saja. Seperti itu dibilang 'kekeliruan'?! So.. Correct me if i am wrong :( | Bukankah sudah semestinya kita mampu tuk bersyukur dalam keadaan apapun? Dalam kondisi mendapat nikmat (hal-hal yang menyenangkan) ataupun tidak (musibah misalnya), mengingat segala sesuatu itu berasal dari Dia Sang Maha Pemberi. Jadi, hemat kami, syukur itu sama hakikatnya dengan menerima dan merasakan nikmat-Nya dalam bentuk apapun. Ia yang menciptakan dunia dan seisinya ini berpasang-pasangan. Ada baik ada buruk. Ada ini ada itu. Ditengarai ternyata kita juga lumayan memiliki kecenderungan untuk sulit mensyukuri apa yang ada di tangan kita karena selalu mengharapkan apa yang tidak kita punya, sesuatu yang gag ada di tangan kita. Belum menjadi milik kita. Mengapa demikian? Itu karena yang aktif bekerja adalah pikiran kita, dan bukan hati kita. Dus akibatnya, selain sulit untuk bersyukur walhasil juga pandai sekali (baca: mahir) mengeluh. Dan celakanya lagi.. saat kita mengeluh, kita justru melakukannya dengan sepenuh hati. Benar-benar dirasakan. Benar-benar terhanyut. Ingat, kekuatan otak hanya 15%, jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan kekuatan hati yang mendominasi 85% hidup kita sehingga dengan demikian, apa saja yang kita keluhkan.. yang mendatangi kita. Allah SWT selalu menjawab 'iya' terhadap doa hambanya. 'Ya' terhadap doa yang baik, juga 'ya' terhadap yang sebaliknya. |
Source : thisisnthappiness.com |
Pastikan apa yang terucap di mulut selaras dengan apa yang terpatri dalam hati. Inilah arti sesungguhnya dari Jujur. Dengan kata lain, bersyukur yang tepat itu manakala kita melakukannya dengan jujur.
Bersyukur juga berefek pada ketenangan jiwa. Sebab pada hakikatnya, bersyukur adalah mengingat Dia Yang Maha Segalanya. Dengan terus mengingat semua kebesaran Tuhan itulah kita mampu menemukan ketengan jiwa. Bukankah itu yang selama ini kita cari?
Memang benar kawan, diantara kita kadang masih keliru dalam menerapkan persoalan ihklas dan syukur, tapi dg membaca artikel ini akan menambah wawasan buat kita semua
BalasHapusterima kasih sudah berbagi
alhamdulillah semoga memang benar adanya kang.. semoga blog ini bisa menjadi salah satu bantuan alternatif :)
BalasHapusmembawa kesejukan tulisannya untuk para pembacanya...
BalasHapusterima kasih buat pencerahannya sob :)
Sempet serem awal baca judulnya.. (loh?)., karena sudah kebiasaan Alhamdulilllah gitu kali ya :D
BalasHapusTapi bersyukur itu dengan berbagai bentuknya, adalah buah dari ekspresi juga. Antara tingkat sadar atau tidak.
Alhamdulillah, bertemu blog ini :)
artikel di blog ini sangat mencerahkan, dan kental dengan bacaan spiritual yang bermanfaat. Terima kasih banyak wejangannya kang :D.
BalasHapussaya jadi terhanyut dengan apa yg telah di utarakan melalui tulisa di atas, sekarang saya sedikit demi sedikit mulai tau dengan apa artinya kejujuran, dengan keikhlasan. makasih atas pencerahan nya Gan salam kenal dan selamat sore Gan.
BalasHapushohoho ...ikhlas ya, tapi yang saya masih bingungkan kenapa ikhlas itu bernama ikhlas? apakah itu suwatu wujud atau hanya kiasan rela saja? hmm hmm hmmm
BalasHapusSegala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam,
BalasHapusajari saya untuk ikhlas
alhamdulillah....
BalasHapusBetul gan mengucapkan rasa syukur bukan hanya di bibir saja harus di iringi juga ke ihklasan dalam hati...
BalasHapusSemoga kita menjadi orang yang jujur and Iklas...
BalasHapusoh pokoknya kalo seorang hamba pandai bersyukur, Tuhan akan menambah nikmatnya kepada kita. indah banget pokoknya. sejuuuk.
BalasHapusnasib baik ataupun Buruk dihayati lalu dijadikan sebagai kekuatan untuk mendekatkan diri pada Allah.
BalasHapussaya mampu tidak yah
1. jika saya diberi kefakiran, itu berpotensi membuat saya kafir
2. jika saya diberi kemewahan, itu berpotensi membuat saya lalai dan lupa.
yaa Allah, buatlah hambahmu ini selalu ikhlas menerima ketentuanmu
dapet nasihat banget abis baca ini. serasa diingetin terus biar ga lupa baca "alhamdulillah" sebagai tanda syukur buat nikmat Allah, meskipun nikmatnya kecil :)
BalasHapusSaya bersyukur karna baca posting ini :D
BalasHapusMenambah iman kang :D
BalasHapusbukan bahagia yg membuat kita bersyukur.. bersyukurlah yang akan selalu membuat kita bahagia :)
BalasHapuspemberian apaun harus kita syukuri...
BalasHapusfollow sukses, d tunggu follow baliknya :) salam persahabatan
BalasHapusdiucapkan dibibir, serta ditanamkan pada hati untuk bersyukur pada Tuhan YME
BalasHapusbahasax dalem banget.., ikhlas dan syukur, dua hal tp satu bagin, ibarat 1 mata uang yg pny dua sisi...
BalasHapusiya, mulut harus sama dengan hati... maka itu adalah keikhlasan sejati :)
BalasHapusmet siang mas trmksi banyak dah berbagi mas
BalasHapusikhlas ini senang diucap tapi sukar dilakukan,tapi sama2 kita belajar dan terus belajar, itu tandanya kita bersyukur padaNYA... terima kasih atas penerangannya
BalasHapushari sibuk skali... memaksakan ntuk mampir kesini dulu dah
BalasHapusBersyukur bikin hidup selalu merasa dilapangkan oleh Allah SWT
BalasHapusCheers
Yulia Rahmawati
postingan yang sungguh menyejukkan jiwa :)
BalasHapussubhanallah.. sejuk sekali.. selalu mengingat kuasaNYA dengan bersyukur :) .
BalasHapusterimakasii buat kehadiran agan/sis semua di sini :) terimakasii :)
BalasHapusTrima kasih.. :)
BalasHapusatas..?!?!?
BalasHapussalam kenal, kunjungan perdana
BalasHapusi like post
BalasHapussemoga blog ini jaya selalu
BalasHapusikhlas dan syukur 2 hal yang tak dapat dipisahkan, jika selalau besikap seperti ini, niscaya kehidupan juga akan baik
BalasHapussetubuh kang.. eaaa.. setuju maksudnya :p
BalasHapus