Heterogenitas pertunjukan Dunia


Selamat malam.. Apa kabar Agan/Sis semua..? Semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT diberikan ujian yang terberat dari-Nya sebagai tanda tingginya kemanusiaan kita.

Saiia memang gag pandai berbasa-basi.. langsung ajja.. Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan berbagai fenomena yang lumayan menciutkan nyali yang terjadi di tengah-tengah kita. Kekerasan, kebengisan, korupsi, pembunuhan, penyalahgunaan wewenang, dan juga yang gag kalah penting adalah anarkisme, intimidasi, pemaksaan dengan menggunakan simbol-simbol agama.

Sungguh teramat sangat mengenaskan. Agama sebagai pembawa misi Tuhan menuju jalan damai demi kemanusiaan justru kini lebih sering dijadikan perkakas alat untuk menghantam sesama manusia, sesama kita. Dan selama satu dekade terakhir, predikat ini menjadi melekat pada Islam.

Asumsi dasar dari penulisan ini bertolak dari firman Tuhan, "Dan Kami tidaklah mengutus engkau (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi alam semesta,". Makna ayat ini secara eksplisit sangat kontradiksi dengan fenomena yang tergambar di atas.

Makna ini telah dipraktekkan umat Islam sejak generasi awal ketika Nabi Muhammad saw.

meletakkan sendi-sendi bermasyarakat di Madinah yang berpenduduk heterogen dan pluralis, kemudian dipelihara dengan baik oleh generasi-generasi sesudahnya, sehingga.. -tentunya- Islam dapat kembali memayungi bagian besar belahan dunia dengan peradabannya yang tinggi.

Ada yang mampu namun juga ada yang belum mampu menangkap ruh ajaran Islam itu dengan baik dan menjadikannya sebagai fondasi dalam membangun kemanusiaan sejagat. Oleh sebab itu, katakanlah di sini, fondasi paling kokoh dalam membangun kehidupan adalah rasa cinta, saling menyayangi, saling mengasihi.

Hemat kami.. jika saja kehidupan ini dibangun dengan rasa dan landasan cinta, maka semua akan terlihat indah, damai dan tentunya menentramkan. Namun sebaliknya, jika hidup ini dibangun dengan landasan kecurigaan, dugaan miring, bahkan sampai kebencian, maka dunia akan membuat dada menjadi sesak dan pengap oleh aroma kebusukan.

Dalam dunia kita yang jelas semakin lama semakin mengecil oleh globalisasi informasi dan komunikasi, gag ada jalan lain bagi kita selain bersatu dalam satu rumah global ini, kita sama-sama kembali pada ajaran agama, bahwa misi agama adalah sebagai rahmat tuk alam semesta.

Saling menghormati, saling mengasihi, menebar senyum menuju masa depan yang lebih damai. Semoga tulisan ini, walau sedikit, bisa menjadi serpihan-serpihan buah anggur yang disuguhkan untuk Agan/Sis semua yang merasa jenuh, pengap oleh deraan perjalanan panjang yang belum jua menemukan ujungnya. Memberi secercah tenaga demi kembali melangkah lebih jauh menuju tujuan kita bersama.

15 komentar:

  1. selamat malam juga gan..

    aku sangat suka sekali dengan postingan ini sangat bermakna karena telah dipraktekan umat islam sejak generasi awal ketika Nabi Muhmmad saw.

    BalasHapus
  2. Selamat malam juga, Oom Genial :)
    Apa kabar, nih?
    Setuju sekali dengan pendapatnya, yaitu fondasi paling kokoh dalam membangun kehidupan adalah rasa cinta, saling menyayangi, saling mengasihi. Yuk, cintai lah aku hahahah

    BalasHapus
  3. Perlu kiranya kita renungi bersama.. bahwa.. tubuh kita, tubuh manusia.. berhasil membuat ruhnya lupa pada hakikatnya yang berasal dari alam lain. Bahkan tubuh yang sebenarnya adalah kurungan sesungguhnya yang telah mengelabui mata manusia dan membuat ruhnya gag berdaya hingga terpedaya. Hal ini dengan kuat disinyalir pada kata-kata Ocke Ristian dalam SMS nya pada saiia dan Ikhsan Rifananda Akbar mengenai Rasa.

    BalasHapus
  4. siiip, Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan cuman buat muslim saja..

    dan poin itulah yang saat ini sedang coba dibiaskan oleh para musuh islam lewat virus sepilis: sekularisme, pluralisme, dan liberalisme agama.. menyamaratakan semua agama..

    BalasHapus
  5. Cerita yang sangat membangun gan..., I Like.

    BalasHapus
  6. Salam Sejahtera...

    Waaahhh Gan.., ane mampir lagi ne..., masih belum di Up ya...,

    Semoga terjalin silaturrahim yg baik ya gan...!

    BalasHapus
  7. Selamat Siang Mas..., Ijin nyimak dulu ya...!

    BalasHapus
  8. Weleh weleh yang baru mana Kang...

    BalasHapus
  9. setuju gan
    n jangan kita jadikan agama sebagai kedok buat penghancuran
    :)

    BalasHapus

D'APRÈS VOUS?