Kita (tidak) Beda tapi Hanya


Secara total, alam semesta adalah hamba (abdi) Tuhan yang diciptakan-Nya secara fitri berwatak demikian. Oleh sebab itu tak satupun dlam mawjud ini yang tidak mengabdi pada Allah. Segala hal, ucapan, perbuatan bahkan esensi dan atribut semesta ini tertuju untuk pengabdian kepada-Nya.

"Datanglah engkau berdua (langit dan bumi) dalam keadaan patuh atau terpaksa! Dan mereka menjawab, kami datang dengan patuh". (QS. Fushshilat/41 : 11)

Totalitas alam adalah abdi Tuhan yang patuh. Yang dimaksud dengan langit dan bumi pada ayat tersebut tentu -tidak lain- termasuk kita para penghuninya yang secara keseluruhan adalah abdi Tuhan yang setia.

Keberagamaan manusia secara substansial adalah abdi Tuhan. "Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi pada Ku". (QS. Adz-Dzariyat/51 : 56)

Segala ucapan, tindakan dan bahkan sifat dan esensi makhluk senantiasa berjalan sesuai fitrah pengabdiannya pada Tuhan. Desiran angin, aliran air, kicauan burung bahkan kebisuan benda-benda, semua adalah tasbih (pengabdian) pada Sang Maha Pencipta.

Kita (tidak) Beda tapi Hanya..
Sesungguhnya hatiku menerima segala citra
padang hijau anak gembala atau biara pendeta Nasara
kuil pemuja arca, Kubah orang Tawaf
Papan Taurat ataupun lembaran Al Quran
agamaku adalah cinta, kemanapun menghadap
kendaraannya, cinta itulah agamaku dan keyakinanku

Ibnu Arabi

18 komentar:

  1. ya mas.. sesungguhnya hakikat kita itu sesuai dengan QS. Adz-Dzariyat/51 : 56
    terima kasih sudah mencerahkan kembali

    BalasHapus
  2. kita tidak beda tapi hanya lain
    hehehehe
    maksudnya lain pemikirannya tp semuanya sama di mata allah

    BalasHapus
  3. Agamaku adalah cinta, Dan aku menyakininya.

    BalasHapus
  4. Sangat setuju bahwa totalitas alam dan isinya adalah abdi Tuhan sang maha pencipta..
    btw.. oh ya sob maksudnya tampilan awal putih dalam comment sobat itu gimana sih.. sy gak ngerti nih.. tolong ya..

    BalasHapus
  5. agamaku adalah agamaku, dan agamamu adalah agamamu

    diperlukan sifat toleransi, untuk mencegah terjadinya benturan.

    (salam kenal sob dan sekalian ijin follow)

    BalasHapus
  6. mak nyess .
    kepatuhan, ketakutan dan cinta
    tampak zahirnya 'sekilas' tiada berbeda :)

    BalasHapus
  7. hm, mampir kesini sambil lihat artikelnya sobat, comment back ya :D

    #salam sehatera dari Yousake NKRI

    BalasHapus
  8. Mari kita sama-sama saling menghargai antar umat manusia , agar tercipta rukun dan keharmonisan dalam kehidupan ini..

    BalasHapus
  9. wah...saya sangat suka dengan entri ni..sangat2 mendekatkan diri dengan Tuhan... dan sangat2 bersifat kerohanian... terima kasih ya untuk perkongsian ni... :)

    BalasHapus
  10. ikut nyimak sambil kunjungan balik kesini sob,

    BalasHapus
  11. Takjub sob dengan tulisannya sampai-sampai otak saya tak bisa mencernanya karena kedalaman maknanya

    BalasHapus
  12. sampaikanlah walau satu ayat.. lanjutkan sob!

    BalasHapus
  13. benar itu...tiada yg beza dimata Allah

    BalasHapus
  14. setuju, tidak ada yg beda dimata Alloh.. yg membedakan itu adl amal, semakin baik amal kita semakin baik puladi mata Alloh :)

    BalasHapus
  15. justru dari ketidak sempurnaanlah muncul (mendekati) sempurna

    BalasHapus
  16. mantap gan pencerahannya kali ini.. makasih ya...:)

    BalasHapus
  17. terimakasii juga buat akangnya yg uda mau nyempetin mampir di tengah jalan2 blognya ;)

    BalasHapus

D'APRÈS VOUS?