Peran kita untuk semua
Sepotong harapan, gugusan keinginan mengiringi kesuksesan, untuk kita dan dunia kita
Ungkapan ini hanya terinspiratif pada pola pikir setiap insan yang ingin mencoba menjalani hidup pada era saat ini. Tentunya tidak hanya berkomunikasi pada empat mata tapi butuh seabrek pasang mata.
Pedoman kita dalam kalimat Kejujuran dan Integritas diri menempatkan hubungan pada orang lain juga pada sang pencipta. Pada dasarnya dua karakter itu, Kejujuran dan Integritas diri dapat ditumbuhkan melalui pembinaan, pendidikan dan pengarahan rutin dengan mutan moral dan nilai agama. pembinaan secara berkesinambungan dan konsisten merupakan cara efektif untuk meningkatkan kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual, dengan begitu Kejujuran dan Integritas diri yang diharapkan akan terbentuk.
Hasil pembinaan itu akan berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan pekerjaan pada gilirannya. Hal ini akan memberikan hasil positif dan konsumtif. Karena itu Kejujuran dan Integritas diri perlu ditanamkan secara kuat baik pada karyawan maupun pimpinan.
Kejujuran seseorang adalah sifat ukhrawi yang selalu diawali kepercayaan melalui proses yang berkelanjutan juga terus menerus sehingga tidak akan timbul rasa membohongi dan dibohongi oleh orang lain. Integritas diri juga sangat berpengaruh di dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan yang sangat menentukan terhadap kepribadian dan manusia yang utuh. Orang yang memiliki Kejujuran mengerti betul bahwa kemampuannya untuk berkomitmen terhadap suatu masalah adalah belajar dari masalah berani dan bertanggung jawab.
Dalam Integritas diri yaitu selalu berani menyatakan yang benar dan yang salah secara obyektif yang benar itu benar dan salah itu salah. Orang yang memiliki Integritas diri selalu cerdas dalam melaksakan tugas, penuh tanggung jawab, jujur, amanah dan dapat dipercaya tidak hasad ataupun hasud. Sikap Integritas diri tidak mudah percaya terhadap masukan yang belum jelas kebenarannya apalagi yang merugikan orang lain tentu dapat merusak persatuan dan kesatuan.
Ungkapan ini hanya terinspiratif pada pola pikir setiap insan yang ingin mencoba menjalani hidup pada era saat ini. Tentunya tidak hanya berkomunikasi pada empat mata tapi butuh seabrek pasang mata.
Jujur (honesty) secara terminology adalah sifat dan karakter dari diri manusia yang tertanam sejak lahir hingga akhir selama dalam berpikir tentu selalu dapat mengarahkan kepribadian yang bersih dan positif yang mampu membangun, memupuk kepribadian jujur secara terus menerus melalui proses penilaian kepercayaan orang lain serta menjunjung Tuhan.
Integritas diri adalah Implementasi sikap berani, cerdas, jujur, obyektif dan dapat dipercaya sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika seorang manusia.
Pedoman kita dalam kalimat Kejujuran dan Integritas diri menempatkan hubungan pada orang lain juga pada sang pencipta. Pada dasarnya dua karakter itu, Kejujuran dan Integritas diri dapat ditumbuhkan melalui pembinaan, pendidikan dan pengarahan rutin dengan mutan moral dan nilai agama. pembinaan secara berkesinambungan dan konsisten merupakan cara efektif untuk meningkatkan kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual, dengan begitu Kejujuran dan Integritas diri yang diharapkan akan terbentuk.
Hasil pembinaan itu akan berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan pekerjaan pada gilirannya. Hal ini akan memberikan hasil positif dan konsumtif. Karena itu Kejujuran dan Integritas diri perlu ditanamkan secara kuat baik pada karyawan maupun pimpinan.
Kejujuran seseorang adalah sifat ukhrawi yang selalu diawali kepercayaan melalui proses yang berkelanjutan juga terus menerus sehingga tidak akan timbul rasa membohongi dan dibohongi oleh orang lain. Integritas diri juga sangat berpengaruh di dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan yang sangat menentukan terhadap kepribadian dan manusia yang utuh. Orang yang memiliki Kejujuran mengerti betul bahwa kemampuannya untuk berkomitmen terhadap suatu masalah adalah belajar dari masalah berani dan bertanggung jawab.
Dalam Integritas diri yaitu selalu berani menyatakan yang benar dan yang salah secara obyektif yang benar itu benar dan salah itu salah. Orang yang memiliki Integritas diri selalu cerdas dalam melaksakan tugas, penuh tanggung jawab, jujur, amanah dan dapat dipercaya tidak hasad ataupun hasud. Sikap Integritas diri tidak mudah percaya terhadap masukan yang belum jelas kebenarannya apalagi yang merugikan orang lain tentu dapat merusak persatuan dan kesatuan.
Hmm...artikel yang sangat memotivasi sekali....
BalasHapuskita memang harus memiliki integritas sebagai manusia.....he..he...
mantabs deh...
seandainya para pemimpin memiliki integritas yang tinggi kayaknya ngga ada kkn
BalasHapuskalau udah g punya intrgitas, curhat di facebook. hehehehe. kagak nyambung.
BalasHapusnice info ...
BalasHapus:)
seandai nya sifat itu ada di hati para pilihan rakyat ..
:nohope .
Dari sebuah program TV yang pernah saya tonton dan saya ingat betul. Ada seorang penjual cendol keliling dan hingga kini sudah menjadi seorang yang sukses dengan bisnis waralabanya yang menjamur diseluruh Indonesia. Ia berpesan bahwa kunci kesuksesan bukan semata - mata bekerja keras, melainkan berusahan selalu jujur ketika sedang berusaha mencapai tujuan. :)
BalasHapusSalam, Danu Akbar.
seep.
BalasHapuskejujuran adalah mata uang yg berlaku dimn mana
Saya tertari dengan kata "selalu berani mengatakan yang benar" karena sekarang tidak banyak orang yangberani mengatakan yang benar...
BalasHapuskejujuran dan integritas diri memang penting
BalasHapusmantap :)
Jika seseorang tidak memiliki apa2 tetapi dia mempunyai kejujuran, maka dia lebih berharga dari orang yang memiliki semuannya..
BalasHapusterimakasih pencerahannya...
BalasHapussalam ziarah....suka baca entry neh...
BalasHapusSaya termotivasi dengan kejujuran den integritas diri, semoga artikel ini bisa merubah sedikit integritas diriku pada lingkungan :D
BalasHapusSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
ne semua terkait dengan paradigma kita gimana memandang kejujuran...
BalasHapushe..