Jalan Hati

Roh adalah pancaran Dzat Ilahi. Ia memancar dari Diri-Nya. Ia selalu suci, tak tersentuh kotoran. Ia dipancarkan pada 'pribadi' yang menjadi manifestasi Ilahi yang menyejarah di bumi, menuntun umat menjadi pribadi-pribadi manusia Ilahi.

Dalam pandangan filosof Muslim, gag cuma manusia yang ingin kembali ke asal, tapi juga semua alam semesta ini. Keinginan alam untuk kembali ke asal mencari Tuhan inilah yang menyebabkan adanya gerak berputar. Alam semesta berkembang. Bergerak berputar, seperti halnya rembulan berputar mengelilingi bumi, bumi dengan keluarganya mengelilingi matahari, matahari mengelilingi senayan Galaksi Bimasakti dan seterusnya.

Pergerakan berputar ini disebut Thawaf (dalam bahasa Arab). Walhasil, thawaf dalam haji adalah peniruan thawafnya alam. Setinggi-tingginya ibadah alam semesta, bisa kita lihat dari pergerakan dan perkembangan semesta yang kita diami ini.

Seruwet inikah Jalan Hati?

Thawaf adalah gerak untuk mencari kembali asal. Oleh karena itulah di Kabah terdapat Hajar Aswad. Hajar Aswad dijadikan simbol permulaan dan akhir dari inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (sesungguhnya kita semua berasal dari Allah dan kepada Allahlah kita kembali). Semua ingin kembali.  Kalau ingin ilaihi rajiun, kepada-Nya kita kembali, ea harus tahu jalan-Nya. Jalan Tuhan itu telah dibuat-Nya dalam diri kita. Kalau mau tau ibadah yang benar, cari dalam dirimu sendiri, begitu kata Syekh Siti Jenar. Mengapa demikian? Karena di dalam diri manusia yang terdalam, terdapat Kabah, tempat manusia berthawaf tadi.

Di dalam dada ini ada Alquran. Alquran sebagai kitab suci yang terdapat dalam diri manusia ini harus dibaca, ditelaah, dikaji, dipelajari. Kitab suci yang terdapat di lemari-lemari di rumah kita adalah sebagai penerang. Lampu itu kita gunakan untuk menerangi kitab suci yang ada dalam dada. Supaya kita gag membaca dalam kegelapan. Itulah fungsi agama. Sebagai pelita.

Haji

Haji memang merupakan gerak kembali ke asal, karena manusia mempunyai konsep sentralitas yang menjadi latar bnelakang konsep tanah suci. Tanah suci mewakili sentralitas. Kabah sebagai simbil sentralitas dari pusat (centre) yang kita anggap sebagai bayt Allah.

Dalam Islam Esoteris -suatu penafsiran Islam yang bersifat sufistik dan penuh keterbukaan pada kearifan agama, (Islam dipahami melebihi simbol-simbolnya, dipahami melebihi segi lahiriah/syariat, tapi masuk pada segi lebih mendalam, realitas tinggi, yakni batin, pendalaman rohani- terdapat juga praktik dzikir, karena sebenarnya dengan dzikir maka kita kembali pada Tuhan lewat jalan dalam diri manusia.

Ala bi dzikrillah tathmainn al qulub! Maka kalau pergi ke Mekah lalu terharu melihat Kabah, itu adalah gejala psikologis yang sehat dari orang yang merasa kembali ke pusat kediriannya (center). Dan inilah jalan pencerahan, emanasi, iluminati yang hal tersebut telah ada dalam diri kita sendiri yang disebut Jalan Hati.

7 komentar:

  1. pelimpahan cahaya mungkin akan bisa menjelaskan kata tersebut barangkali iia.. semacam pencerahan bin illuminati lah :)

    BalasHapus
  2. aku tertarik dengan bahasa "thawaf dalam haji adalah peniruan thawafnya alam. Setinggi-tingginya ibadah alam semesta, bisa kita lihat dari pergerakan dan perkembangan semesta yang kita diami ini..

    Bintang-Bintang dalam galaksi berputar mengelilingi porosnya. Mereka melakukan thawaf makrokosmos, mereka secara serempak melakukan tasbih galaksi, Elektron melakukan thawaf mikrokosmos, berzikir melaksanakan "tasbih elektron". Begitu pula manusia, bergerak melaksanakan thawaf Haji. ini merupakan sebuah pesan spirutual Ilahiah, bahwa manusiapun harus bergerak pada garis orbit, dan harus mengetahui apa dan siapa sebenarnya pusat orbitnya. Manusia wajib mengetahui di mana ia seharusnya meletakkan dirinya,juga pusat orbitnya.

    BalasHapus
  3. dalem banget ya.., saking dalemx sampe2 sy gk ngerti. *smile

    BalasHapus
  4. ketika melakukan ibadah umroh atau haji..maka rasa haru kan hadir..karena merasakan kedekatan pada Sang Khaliq ..subhanallah

    BalasHapus
  5. tepat seperti sekarang nii kang

    BalasHapus
  6. wah bahasanya dalem banget
    saya suka , salam kenal

    BalasHapus

D'APRÈS VOUS?