Bondage

Bondage


Maaf kalau kali ini postingan saya jauh dari materi yang seharusnya lebih bermanfaat, kiranya tulisan inipun bisa diambil sepersepuluh dari tiga juta manfaat lain selain tulisan-tulisan serupa -wahana sex- lainnya. Bahkan walaupun ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ranah domain postingan saya. Tapi saya harus. Harus menuliskan hal satu ini.

Hmmm... Jika kita ingin mengetahui lebih banyak, jika kita hendak mempelajari lebih jauh, aktifitas seks banyak memiliki variasi, teknik dan bahkan juga istilah-istilah yang terkadang membuat kita bingung. Namun, jika ingin memahami bidang ini lebih jauh, tentunya terlebih dahulu mengerti atau memahami apa saja yang terkait dengan bidang seksual. Misalnya, ada istilah seksual yang disebut dengan BDSM. Apakah itu?

Dalam konteks BSDM, Bondage melibatkan manusia yang terikat [secara harfiah] demi memperoleh kenikmatan, kesenangan, pleasure. Bondage -biasanya, walau tidak selalu- melibatkan kegiatan sex di dalamnya. Lalu pakah sebenarnya Bondage ini, seni ikat mengikat ini?

Pertama-tama kita telanjangi terlebih dahulu BSDM itu sendiri. Istilah BDSM adalah kepanjangan atau singkatan dari Bondage and Discipline, Sadism and Masochism. Istilah ini berkaitan dengan penggabungan praktek seksual yang melibatkan rasa sakit dan unsur-unsur kekerasan saat berhubungan seksual. Misalnya, melukai pasangan atau diri sendiri demi untuk mencapai kepuasan atau kenikmatan saat berhubungan seksual.

Aktifitas demikian banyak ditentang, namun meski aktivitas seksual ini banyak ditentang banyak orang, aktivitas seks seperti ini nyata adanya. Bahkan, bisa membuat ketergantungan. Para ahli menilai bahwa aktivitas seksual ini merupakan sebuah kebiasaan buruk yang harus dihilangkan dan dhindari. Mungkin dengan cara terapi dan sebagainya.

Kenapa saya mengangkat masalah satu ini? Berkenaan dengan isi massage di Hp pribadi yang kebetulan mengangkat tema yang lumayan berat dan sedikit membingungkan dari seorang teman yang sama sekali tidak diduga ternyta berkecenderungan kearah situ. Kaget. Cemas. Bingung. Semua bercampur aduk menjadi satu di dua belahan otak saya yang kecil ini. Biasanya, secara cepat kita, saya, men-judge orang tersebut freaky, aneh bin semerawut gak karuan, namun kali ini, saya mampu mem-pending kebencian-kebencian dalam pendapat pribadi tersebut. Lama saya termenung. Orang yang mengidap kebiasaan ini hendaknya diberikan terapi oleh para pakar. Tapi, jelas dari luar saya sama sekali tidak menyangka jika teman saya itu, orang yang mengirimkan message tersebut bercanda dan sebagainya. Ternyata saya salah! Pakar? Pakar yang seperti apa yang seharusnya menangani kasus teman saya itu? Perlu ditambahkan disini, bahwa teman saya itu adalah seorang wanita yang berinisial A. Cantik. Luarbiasa manisnya. Hahahah.. Subjektif? What ever!

Sikap menyakiti pasangan atau diri sendiri demi kepuasan seks dianggap sebagai kelainan seksual yang cukup mengkhawatirkan. Aktivitas ini sangat tidak dianjurkan oleh para pakar seks.

Meski begitu, aktivitas seksual ini nyata benar-benar ada dan dialami oleh sebagian orang. Karena itulah, akhirnya aktivitas ini termasuk kegiatan seksual, namun termasuk aktivitas yang harus dihindari dan bahkan dilarang. Namun, kalau dilakukan hanya untuk variasi seks alias sekedar permainan, yang sifatnya hanya berpura-pura melakukan kekerasan, tanpa aksi menyakiti pasangan, tentu sah-sah saja dilakukan.


You can see :

the movies activities here or
Movie samples here!.

1 komentar:

  1. ehem...

    "A" must be a beautiful lady yeah dear gen???

    wow!!

    she is GODDAM PRETTY!!!


    pantes subyektif or whatever dehh


    bondage...
    emmmmmmmmmmm......yummy........

    emmmmmmmmmmm..........i think she is ur breakfast menu!


    mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...


    hahahahhahaahhahahaa!



    sexy!!!
    gen, *ond*g* m*!!!!

    i wa**a tr* i* w*th *!!!!!!


    hihihihiiiiiiiiiiiii..

    see ya!

    BalasHapus

D'APRÈS VOUS?